SEJARAH BESERTA
MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM BATIK KERATONAN CIREBON
MOTIF TAMAN
ARUM SUNYARAGI
Nama : Muflikhun Maulana
Nim : 2601413112
Rombel : 04
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara yang mempunyai kekayaan yang luar biasa, baik dari
sumber daya alam, adat, warisan budaya maupun peninggalan sejarahnya.
Salah satu warisan budaya yang terkenal baik dalam negeri maupun dunia adalah batik.
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang terkenal di dunia yang
banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Batik adalah hasil karya bangsa
Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu, merupakan hasil perpaduan antara
seni dan teknologi para leluhur yang sangat tinggi nilainya. Batik merupakan
citra ketinggian budaya bangsa Indonesia yang mencirikan kerumitan dan kehalusan
ragam hias yang tumbuh melalui goresan canting yang dilukiskan.
Batik
mempunyai seni tinggi, maka dari itu batik Indonesia diakui oleh dunia sebagai
batik yang betul-betul sempurna keindahannya, baik mengenai desain maupun
proses pembuatannya (Ampri Helmy dan Mujiyono, 1992:61). Seni tradisi yang
mempunyai bentuk dan aspek visual yang unik dan menarik bagi siapa saja yang
melihat batik akan terpesona oleh keindahan coretan motif-motif yang menghiasi
kain yang ditorehkan dan ditata sedemikian rupa. Batik merupakan kerajinan yang
memiliki nilai seni tingggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia di
wilayah Jawa pada khususnya, misalnya saja pada wilayah Cirebon jawa barat disana
terkenal batik Keratonan yang memiliki motif kehidupan seperti yang bisa dilihat
pada corak “Taman Arum Sunyaragi.”
Tradisi
membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang
kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa
motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini,
beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga kraton, misalnya
saja di Keraton Cirebon terkenal dengan batik Taman Arum Sunyaraginya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Sejarah
batik di Cirebon?
2. Asal
mula adanya batik Keratonan Cirebon ?
3. Klasifikasi makna leksikal dalam batik Keratonan Cirebon motif Taman Arum Sunyaragi?
1.3. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui sejarah batik di Cirebon
2. Untuk mengetahui
asal mula adanya batik Keratonan Cirebon?
3. Untuk mengetahui
makna leksikal dalam batik Cirebon motif Taman Arum Sunyaragi
1.4.
Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas mengenai
perkembangan warisan budaya Indonesia khususnya perkembangan batik
di Indonesia.
2. Menambah wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas mengenai batik yang ada di daerah Cirebon khususnya
motif Taman Arum Sunyaragi
2. PEMBAHASAN
2.1. Sejarah batik Cirebon
Di indonesia
memang sudah sangat terkenal akan warisan budayanya yaitu batik, salah satu
kota yang terkenal dengan batiknya adalah Cirebon. Sejarah batik di
Cirebon terkait erat dengan proses asimilasi atau pertukaran budaya serta
tradisi religius. Semua itu terjadi sejak Sunan Gunung Jati menyebarkan agama
Islam di Cirebon pada abad ke-16.
Menurut para
budayawan, sejarah batik Cirebon berawal ketika Pelabuhan Muara Jati (kini
disebut Cirebon) dijadikan tempat persinggahan para pedagang asing seperti dari
Tiongkok, Arab, Persia dan India. Masuknya para pedagang asing ini kemudian
menciptakan asimilasi dan akulturasi beragam budaya dan menghasilkan banyak
tradisi baru seperti batik Cirebon.
Di Cirebon sendiri
ada banyak jenis-jenis batik, seperti batik Pesisiran, batik Keratonan dan batik Trusmi.
Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, biru langit, hijau pupus.
Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan
cokelat. Batik
Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan. Batik
keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan
(wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. batik
Keratonan dapat juga disebut sebagai motif Ganggang.
Batik Pesisir dipengaruhi oleh
budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir
yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti
binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan.
Batik Trusmi
lahir atas karya dari seorang pemuka agama Islam, Ki Buyut Trusmi.
Awalnya Ki
Buyut Trusmi bersama-sama Sunan Gunung Jati, menyebarkan agama Islam di
kawasan desa Trusmi. Sambil mengajarkan agama ia juga mengajari
ketrampilan membatik
kepada penduduk setempat, sehingga kawasan desa Trusmi ini terkenal
dengan kampung batik.
Dua motif
Cirebon yang terkenal adalah corak Singa Wadas dan Mega Mendung.
Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang
memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental
dengan warna coklat, hitam dan krem. Motif Mega Mendung yang tidak
ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang
biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari
keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan
keemasan.
Motif
batik Cirebon lainnya: motif Kerang Murek, Gunung Jati, Taman Terate,
Ayam Alas, Patran Kangkung, Wayang Katura, Kapal Kandas, Antares, Cerita
Panji, Kompeni, Gapura Gewor, Kembang Alas, Lung Kembang Kasunanan,
Naga Seba, Rajeg Wesi, Peksi Naga Lima, Simbar Menjangan, Taman sari
Kasepuhan, Wayang Masina dan
tentu saja Taman Arum Sunyaragi.
2.2. Asal mula adanya batik Keratonan Cirebon
Batik
di
daerah Cirebon pada dasarnya dapat di bedakan atas beberapa batik,
antara lain : batik keratonan, batik Trusmi, batik kali tengah, batik
kenduruan, batik
Paoman, dan batik Plumbon. Artinya batik Cirebon tak sekedar memiliki
pertumbuhan batik Keraton saja, melainkan juga memiliki perkembangan
batik di
luar tembok keraton yang pada umumnya sangat di pengaruhi oleh batik
pesisiran.
Batik
Keratonan Cirebon sangat kental akan makna simbolis yang berhubungan
dengan kosmologi Cirebon. Artinya batik bukan sekedar ungkapan estetis
yang visual, namun di
dalamnya terdapat sistem nilai tertentu yang di yakini dan di hidupi
masyarakat
khususnya Keraton Cirebon. Kebudayaan Cirebon, termasuk didalamnya seni
batiknya, sangat dipengaruhi oleh khasanah kebudayaan Cina. Hal ini
berkaitan
dengan sejarah lokal Cirebon. Bahwa ditemukan seorang tokoh putri dari
negeri
Cina yang menjadi salah satu istri Sunan Gunung Jati.
Catatan lain
menunjukan terdapat suatu perkampungan cina muslim dimana penduduknya
mengembangkan kebudayaan sekaligus perdagangan termasuk perdagangan batik
Cirebon. Pada mulanya penggunaan batik jenis Keratonan yang banyak akan
motifnya misalnya saja motif Taman Arum Sunyaragi hanya dipakai untuk kalangan
bangsawan pada acara ritual tertentu, batik Keratonan yang pada umumnya lebih
tinggi baik dari kualotas maupun harganya hanya dijadikan komoditi yang mampu
memberikan stempel “wong sugih”(orang kaya).
Pada perkembangannya,
motif-motif batik Keratonan digunakan pula oleh rakyat biasa tanpa ada rasa
Sungkan karena bagi mereka motif itu telah menjadi bagian kehidupan keseharian.
Bahkan ketika ajaran Islam mulai mengakar dalam tatanan masyarakat yang menepis
adanya perbedaan kasta, kelas sosial yang telah mencapai tataran tertentu dan
mampu, kemudian tidak ada halangan untuk mengunakan batik-batik motif keraton.
2.3. Klasifikasi makna leksikal yang terkandung
pada batik Keratonan Cirebon motif Taman Arum Sunyaragi
Di Indonesia
memang terkenal akan kebudayaanya, dan kebudayaannya sendiri mempunyai sebuah
makna masing-masing, baik itu makna sosial, spiritual dan lain sebagainya,
salah satu warisan
budaya di indonesia
adalah batik. Batik sendiri mempunyai makna masing-masing pada setiap
motifnya,
khususnya batik diwilayah Cirebon, di Cirebon sendiri mempunyai banyak
jenis
batik salah satunya Batik Keratonan yang motifnya memakai
ornamen-ornamen yang
ada di Keraton, baik benda, situs-situs maupun lingkungan suasana alam
yang ada
di Keraton. Salah satu contoh batik yang menggunakan motif alam yaitu
batik Keratonan motif Taman Arum Sunyaragi. Meskipun motif batik ini
terdapat flora
dan fauna, yang sebagian motif tersebut ada dikategori batik pesisiran,
akan
tetapi motif ini tetap termasuk dalam kategori batik Keratonan karena
Taman Arum Sunyaragi merupakan situs yang masih berhubungan dengan
Keraton. .
Motif batik
Taman arum sunyaragi berkisah tentang kawasan taman yang masih berhubungan
dengan Keraton. Pada zaman dahulu taman ini dulunya digunakan oleh para Sultan
untuk bertapa dan merelaksasikan jiwanya. Taman Arum Sunyaragi sendiri masih
berhubungan dengan lingkungan Keraton Cirebon, khususnya di daerah Kesambi ,
kota Cirebon dimana ada bangunan yang mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi.
Taman
Arum Sunyaragi memiliki makna leksikal tersendiri yaitu taman yang
berbau harum dan
asri. Nama dari taman tersebut adalah Goa Sunyaragi. Sunya berarti
sunyi/sepi, ragi berarti raga, jadi nama dari Taman Arum Sunyaragi itu
adalah taman yang
berbau harum dan asri yang keaadanya sepi yang digunakaan para Sultan
Cirebon
untuk bertapa. leksikan itu sendiri terdapat dari bahasa Sansekerta.
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan kajian
di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa warisan kebudayaan di indonesia
yaitu batik mempunyai sebuah sejarah tersendiri diwilayahnya masing-masing,
baik dari segi jenis ataupun motifnya dan juga mempunyai sebuah makna leksikal
tersendiri dari setiap motifnya.
3.2. Saran
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka saya mempunyai
masukan yang dapat diberikan oleh berbagai pihak baik untuk masyarakat, agar
bisa lebih menghargai warisan budaya Indonesia dan sekaligus bisa mengetahui
sejarah perkembangan batik serta mengatahui jenis-jenis ataupun motif dari batik
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hindayani,Fisika.2009. Mengenal dan
Membuat Batik. Jakarta Selatan: Buana Cipta Pustaka.
Aliya.2010. Batik Pekalongan. Jakarta Timur: CV Rama
Edukasitama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar