Kamis, 07 Januari 2016

Makalah Tentang Batik




 

SEJARAH BESERTA MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM BATIK KERATONAN CIREBON
 MOTIF TAMAN ARUM SUNYARAGI


Nama : Muflikhun Maulana
Nim : 2601413112
Rombel : 04





UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



1.      PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan yang luar  biasa, baik dari sumber daya alam, adat, warisan budaya maupun  peninggalan sejarahnya. Salah satu warisan budaya yang terkenal baik dalam negeri maupun dunia adalah batik. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang terkenal di dunia yang banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu, merupakan hasil perpaduan antara seni dan teknologi para leluhur yang sangat tinggi nilainya. Batik merupakan citra ketinggian budaya bangsa Indonesia yang mencirikan kerumitan dan kehalusan ragam hias yang tumbuh melalui goresan canting yang dilukiskan.
Batik mempunyai seni tinggi, maka dari itu batik Indonesia diakui oleh dunia sebagai batik yang betul-betul sempurna keindahannya, baik mengenai desain maupun proses pembuatannya (Ampri Helmy dan Mujiyono, 1992:61). Seni tradisi yang mempunyai bentuk dan aspek visual yang unik dan menarik bagi siapa saja yang melihat batik akan terpesona oleh keindahan coretan motif-motif yang menghiasi kain yang ditorehkan dan ditata sedemikian rupa. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tingggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia di wilayah Jawa pada khususnya, misalnya saja pada wilayah Cirebon jawa barat disana terkenal batik Keratonan yang memiliki motif kehidupan seperti yang bisa dilihat pada corak “Taman Arum Sunyaragi.”
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga kraton, misalnya saja di Keraton Cirebon terkenal dengan batik Taman Arum Sunyaraginya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
       1. Sejarah batik di Cirebon?
            2. Asal mula adanya batik Keratonan Cirebon ?
            3. Klasifikasi makna leksikal dalam batik Keratonan Cirebon motif Taman Arum Sunyaragi?
1.3.  Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah batik di Cirebon
2. Untuk mengetahui asal mula adanya batik Keratonan Cirebon?
3. Untuk mengetahui makna leksikal dalam batik Cirebon motif Taman Arum Sunyaragi
1.4.  Manfaat Penelitian
1.   Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas mengenai  perkembangan warisan budaya Indonesia khususnya perkembangan  batik di Indonesia.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas mengenai batik yang ada di daerah Cirebon khususnya motif Taman Arum Sunyaragi


2.      PEMBAHASAN
                      
2.1. Sejarah batik Cirebon
Di indonesia memang sudah sangat terkenal akan warisan budayanya yaitu batik, salah satu kota yang terkenal dengan batiknya adalah Cirebon.  Sejarah batik di Cirebon terkait erat dengan proses asimilasi atau pertukaran budaya serta tradisi religius. Semua itu terjadi sejak Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di Cirebon pada abad ke-16.
Menurut para budayawan, sejarah batik Cirebon berawal ketika Pelabuhan Muara Jati (kini disebut Cirebon) dijadikan tempat persinggahan para pedagang asing seperti dari Tiongkok, Arab, Persia dan India. Masuknya para pedagang asing ini kemudian menciptakan asimilasi dan akulturasi beragam budaya dan menghasilkan banyak tradisi baru seperti batik Cirebon.
Di Cirebon sendiri ada banyak jenis-jenis batik, seperti  batik Pesisiran, batik Keratonan dan batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat. Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan. Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. batik Keratonan dapat juga disebut sebagai motif Ganggang.
 Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan.
Batik Trusmi lahir atas karya dari seorang pemuka agama Islam, Ki Buyut Trusmi. Awalnya Ki Buyut Trusmi bersama-sama Sunan Gunung Jati, menyebarkan agama Islam di kawasan desa Trusmi. Sambil mengajarkan agama ia juga mengajari ketrampilan membatik kepada penduduk setempat, sehingga kawasan desa Trusmi ini terkenal dengan kampung batik.
Dua motif Cirebon yang terkenal adalah corak Singa Wadas dan Mega Mendung. Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem. Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.
Motif batik Cirebon lainnya: motif Kerang Murek, Gunung Jati, Taman Terate, Ayam Alas, Patran Kangkung, Wayang Katura, Kapal Kandas, Antares, Cerita Panji, Kompeni, Gapura Gewor, Kembang Alas, Lung Kembang Kasunanan, Naga Seba, Rajeg Wesi, Peksi Naga Lima, Simbar Menjangan, Taman sari Kasepuhan, Wayang Masina dan tentu saja Taman Arum Sunyaragi.
2.2. Asal mula adanya batik Keratonan Cirebon
Batik di daerah Cirebon pada dasarnya dapat di bedakan atas beberapa batik, antara lain : batik keratonan, batik Trusmi, batik kali tengah, batik kenduruan, batik Paoman, dan batik Plumbon. Artinya batik Cirebon tak sekedar memiliki pertumbuhan batik Keraton saja, melainkan juga memiliki perkembangan batik di luar tembok keraton yang pada umumnya sangat di pengaruhi oleh batik pesisiran.
Batik Keratonan Cirebon sangat kental akan makna simbolis yang berhubungan dengan kosmologi Cirebon. Artinya batik bukan sekedar ungkapan estetis yang visual, namun di dalamnya terdapat sistem nilai tertentu yang di yakini dan di hidupi masyarakat khususnya Keraton Cirebon. Kebudayaan Cirebon, termasuk didalamnya seni batiknya, sangat dipengaruhi oleh khasanah kebudayaan Cina. Hal ini berkaitan dengan sejarah lokal Cirebon. Bahwa ditemukan seorang tokoh putri dari negeri Cina yang menjadi salah satu istri Sunan Gunung Jati.
Catatan lain menunjukan terdapat suatu perkampungan cina muslim dimana penduduknya mengembangkan kebudayaan sekaligus perdagangan termasuk perdagangan batik Cirebon. Pada mulanya penggunaan batik jenis Keratonan yang banyak akan motifnya misalnya saja motif Taman Arum Sunyaragi hanya dipakai untuk kalangan bangsawan pada acara ritual tertentu, batik Keratonan yang pada umumnya lebih tinggi baik dari kualotas maupun harganya hanya dijadikan komoditi yang mampu memberikan stempel “wong sugih”(orang kaya).
Pada perkembangannya, motif-motif batik Keratonan digunakan pula oleh rakyat biasa tanpa ada rasa Sungkan karena bagi mereka motif itu telah menjadi bagian kehidupan keseharian. Bahkan ketika ajaran Islam mulai mengakar dalam tatanan masyarakat yang menepis adanya perbedaan kasta, kelas sosial yang telah mencapai tataran tertentu dan mampu, kemudian tidak ada halangan untuk mengunakan batik-batik motif keraton.
2.3. Klasifikasi makna leksikal yang terkandung pada batik Keratonan Cirebon motif Taman Arum Sunyaragi   
  
Di Indonesia memang terkenal akan kebudayaanya, dan kebudayaannya sendiri mempunyai sebuah makna masing-masing, baik itu makna sosial, spiritual dan lain sebagainya, salah satu  warisan budaya di indonesia adalah batik. Batik sendiri mempunyai makna masing-masing pada setiap motifnya, khususnya batik diwilayah Cirebon, di Cirebon sendiri mempunyai banyak jenis batik salah satunya Batik Keratonan yang motifnya memakai ornamen-ornamen yang ada di Keraton, baik benda, situs-situs maupun lingkungan suasana alam yang ada di Keraton. Salah satu contoh batik yang menggunakan motif alam yaitu batik Keratonan motif Taman Arum Sunyaragi. Meskipun motif batik ini terdapat flora dan fauna, yang sebagian motif tersebut ada dikategori batik pesisiran, akan tetapi motif ini tetap termasuk dalam kategori batik Keratonan karena Taman Arum Sunyaragi merupakan situs yang masih berhubungan dengan Keraton. .
Motif batik Taman arum sunyaragi berkisah tentang kawasan taman yang masih berhubungan dengan Keraton. Pada zaman dahulu taman ini dulunya digunakan oleh para Sultan untuk bertapa dan merelaksasikan jiwanya. Taman Arum Sunyaragi sendiri masih berhubungan dengan lingkungan Keraton Cirebon, khususnya di daerah Kesambi , kota Cirebon dimana ada bangunan yang mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi.
Taman Arum Sunyaragi memiliki makna leksikal tersendiri yaitu taman yang berbau harum dan asri. Nama dari taman tersebut adalah Goa Sunyaragi. Sunya berarti sunyi/sepi, ragi berarti raga, jadi nama dari Taman Arum Sunyaragi itu adalah taman yang berbau harum dan asri yang keaadanya sepi yang digunakaan para Sultan Cirebon untuk bertapa. leksikan itu sendiri terdapat dari bahasa Sansekerta.


3.   PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Berdasarkan kajian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa warisan kebudayaan di indonesia yaitu batik mempunyai sebuah sejarah tersendiri diwilayahnya masing-masing, baik dari segi jenis ataupun motifnya dan juga mempunyai sebuah makna leksikal tersendiri dari setiap motifnya.
3.2.  Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka saya mempunyai masukan yang dapat diberikan oleh berbagai pihak baik untuk masyarakat, agar bisa lebih menghargai warisan budaya Indonesia dan sekaligus bisa mengetahui sejarah perkembangan batik serta mengatahui jenis-jenis ataupun motif dari batik tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Hindayani,Fisika.2009. Mengenal dan Membuat Batik. Jakarta Selatan: Buana Cipta Pustaka.
Aliya.2010. Batik Pekalongan. Jakarta Timur: CV Rama Edukasitama.

                                                               




Tidak ada komentar:

Posting Komentar