Kamis, 07 Januari 2016

Resume buku bab 1 Sastra Jawa Pertengahan



Rangkuman Bab 1 Sastra Jawa Pertengahan dan Ruang Lingkupnya

1.      Pengertian
Sastra Jawa Pertengahan adalah karya sastra yang muncul pada zaman Majapahit hingga masuknya pengaruh Islam dalam sastra Jawa. Menurut Poerbatjaraka(1957), istilah bahasa dan sastra Jawa pertengahan untuk bahasa dan karya sastra mempunyai sifat dan ciri yang berbeda dengan bahasa dan sastra yang muncul sebelumnya dan sesudahnya, yaitu Jawa kuna dan Jawa baru.
Robson menolak batasan yang dikemukakan oleh Poerbatjaraka. Beliau berpendapat bahwa satra jawa pertengahan bukan karya satra pada masa kerajaan Jawa kuna di Jawa Tengah, dan istilah pertengahan tidak ada kaitannya dengan sistem puisi Jawa dan Bali.
2.      Ruang lingkup
Poerbatjaraka berpendapat bahwa karya Sastra Jawa Pertengahan sebagian besar ditulis di Bali. Oleh sebab itu, pada awal penelitianya beliau ragu untuk memasukkan kedalam satra Jawa, karena karya sastranya ditulis di Bali, tetapi menggunakan bahasa Jawa, dan berbeda dengan Jawa kuna. Dengan  demikian, beliau cenderung untuk menggolongkan kedalam Sastra Jawa Pertengahan.
3.      Timbulnya Sastra Jawa Pertengahan
Sejak munculnya karya sastra yang bersifat pribumi pada zaman Singasari-Majapahit dijadikan alternatif muncul dan berkembang bahasa dan sastra jawa pertengahan. Tetapi untuk menunjuk waktu yang tepat berdasarkan angka dan tahun para peneliti mendapat kesulitan karena tidak ada data objektif yang dapat digunakan. Hal ini juga didasarkan pada asumsi bahwa bahasa dan sastra berjalan secara alami, antara periode yang satu dengan lainnya saling berkaitan. Sejak zaman Singasari, bahasa jawa pertengahan menjadi bahasa percakapan, bahasa sastra dan bahasa resmi.
4.      Sastra Jawa Pertengahan dalam sejarah sastra dan kebudayaan
Zaman majapahit karya sastra bernafaskan Islam telah bermunculan terutama di daerah pantai utara pulau Jawa. Menanggapi masalah tersebut Zoetmulder(1983) mengatakan, bahwa satra jawa pertengahan bukan merupakan lanjutan dari sastra Jawa kuna.
Worsley (1970) bertolak dari penelitian yang menitikberatkan pada karya satra yang ada hubungannya dengan sejarah tetapi tidak bisa dipisahkan sebagai sastra secara totalitas dan dianggap sebagai sastra yang integral. Pendapat diatas mungkin penelitian dapat dikembangkan pada karya-karya sezaman dan sejenis secara teoritis diharapkan dapat disusun sejarah sastra yang lengkap dengan menggunakan sumber yang berasal dari Jawa dan Bali.
Sastra Jawa Pertengahan dalam sejarah kebudayaan, para ahli berpendapat bahwa sastra merupakan bagian dari kebudayaan. Oleh sebab itu, dalam karya sastra juga merekam situasi budaya masyarakat, dengan demikian Sastra Jawa Pertengahan tidak terlepas dari aspek budaya masyarakat pada zaman karya itu ditulis sesuai dengan pendapat bahwa pengarang merupakan wakil masyarakat.
Sejarah sastra Jawa karya-karya Sastra Jawa Pertengahan yang dikemukakan oleh Poerbatjaraka (1957) dan Worsley (1970,1971) bahwa sastra sejarah sebagian besar merupakan kidung sejarah. Dalam kidung yang telah diteliti, terdapat berbagai macam budaya, antara lain:
1.      Kebudayaan material
2.      Kesenian
3.      Upacara
4.      Kebudayaan masyarakat pedesaan
5.      Kebudayaan masyarakat keraton
Melengkapi pembahasan tentang Sastra Jawa Pertengahan dan sejarah kebudayaan Yiang Yia Seng (1970) mengatakan bahwa sejak abad XV di Jawa Timur sudah banyak pemeluk Islam. Oleh sebab itu di Jawa Timur terdapat tiga golongan yaitu: golongan pemeluk Islam, golongan penduduk asli, dan golongan Thiong Hoa. Dengan demikian kebudayaan yang tertuang dalam kidung masih didomonasi kebudayaan Majapahit yang merupakan akulturasi antara budaya Jawa asli dengan kebudayaan India yang telah diadaptasikan dalam kebudayaan pribumi.
Sumber:
Suwarni. 2013. Sastra Jawa Pertengahan. Surabaya: Perwira Media Nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar